Pasang Iklan Murah
Home » , » Pemkab Bojonegoro Imbau Sekolah Agar Tak Tarik Iuran

Pemkab Bojonegoro Imbau Sekolah Agar Tak Tarik Iuran

Written By Bojonegoro Post on Rabu, 01 Oktober 2014 | 04.57

Editing Post Oleh:
Bojonegoro Post ~ Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengimbau sekolah tidak menarik iuran kepada para siswa untuk kegiatan karnaval budaya
dalam memeriahkan HUT kabupaten ke-337, karena merupakan pelanggaran.

"Penarikan iuran kepada para siswa untuk kegiatan pawai budaya tidak dibenarkan," kata Inspektur Inspektorat Pengawas Daerah (Irwasda) Pemkab Bojonegoro Agus Supriyanto, di Bojonegoro, Selasa.

Ia menyampaikan hal itu, karena menerima pengaduan dari masyarakat mengenai pungutan yang dilakukan sejumlah kepada para siswanya dengan alasan untuk kegiatan pawai
budaya.

"Kami banyak menerima pengaduan baik secara tertulis maupun lesan mengenai adanya tarikan iuran kepada para siswa untuk kegiatan pawai budaya," jelasnya.

Mengenai larangan penarikan iuran kepada siswa, katanya, diatur di dalam Permendikbud No. 60 tahun 2011 tentang Larangan Pungutan Biaya pendidikan SD dan SMP.

"Sesuai ketentuan itu menarik iuran kepada para siswa SD dan SMP tidak dibenarkan, meskipun ada laporan pemanfaatannya," katanya, menegaskan.

Lebih lanjut ia menjelaskan tim Irwasda dan Dinas Pendidikan (Disdik), sudah mendatangi langsung ke SDN Kadipaten II dan SMPN Terpadu, yang masuk dalam laporan telah menarik iuran kepada para siswanya.

Di SDN Kadipaten II, menurut dia, guru juga pengurus komite sekolah mengakui telah menarik iuran kepada para siswa yang besarnya Rp80.000/siswa, sehingga uang yang terkumpul sebanyak Rp36 juta, dengan alasan untuk kegiatan pawai budaya.

Di SD Model Terpadu, lanjutnya, guru juga menarik iuran kepada para siswa yang besarnya Rp95.000/siswa, juga dengan alasan untuk kegiatan pawai budaya.

Di dua lembaga pendidikan itu, ia meminta guru dan komite sekolah segera membuat surat untuk disampaikan kepada orang tua/wakil murid yang berisi penjelasan bahwa uang yang ditarik dari para siswa tersebut merupakan sumbangan suka rela.

"Saya juga minta siswa yang tidak mampu dibebaskan dari iuran itu," katanya, menegaskan.

Ia juga mengimbau kepada sekolah lainnya agar tidak ikut menarik iuran kepada para siswanya dengan alasan untuk kegiatan pawai budaya.

Ikuti dan Dapatkan Berita Terbaru, Hanya di "Bojonegoro Post". Portal Berita News Online Indonesia.Klik www.bojonegoropost.com

(BjnPost/JRTR)

Berita Terkait:

Posting Komentar