Memang, pada tahun ini Bojonegoro tidak ada perwakilan anak, namun batik Jonegoroan bakal menjadi seragam resmi seluruh peserta Konferensi Anak Indonesia 2014. Batik Jonegoroan sendiri, merupakan salah satu ikon Bojonegoro, yang mulai dikenal sejak pada tahun 2009 lalu.
Motifnya yang unik dan bisa langsung dikenali oleh siapapun yang melihatnya membuat batik Jonegoroan memiliki nilai tambah di mata nasional. Hal ini berkat kerja keras TP PKK Kabupaten Bojonegoro yang getol mempromosikan batik Jonegoroan ke pentas Nasional. Selain TP PKK, pihak lain yang ikut andil membawa budaya Bojonegoro ke pentas nasional ini adalah Griya Batik Jonegoroan, salah satu rumah produksi batik khas Jonegoroan. Menurut Nanik Lusetyawati, isteri pimpinan Griya Batik Jonegoroan yang berpusat di kawasan Jalan Teuku Umar, Kota Bojonegoro, saat ini seluruh persiapan keberangkatan ‘kontingen’ Bojonegoro sudah matang.
“Kami menyiapkan kain batik sepanjang 50 meter yang bermotif daun jati untuk seragam peserta konferensi,” kata Nanik yang kebetulan juga seorang pengurus TP PKK Bojonegoro. Selain sebagai seragam yang akan digunakan, Nanik mengatakan bahwa batik-batik khas Bojonegoro ini juga akan diserahkan sebagai suvenir untuk sejumlah menteri yang akan hadir dalam acara tersebut. Suvenir tersebut berupa selendang batik yang akan dikalungkan oleh peserta konferensi kepada sejumlah tamu undangan, termasuk para menteri dan pejabat negara.
“Sudah dimodifikasi agar menjadi suguhan yang menarik,” terangnya.
Konferensi Anak Indonesia sendiri, setiap tahunnya mengusung tema yang berbeda, pada tahun 2011 lalu Bupati Bojonegoro, Suyoto, juga pernah diundang sebagai pembicara utama. Sementara itu, sebanyak dua kali anak Bojonegoro pernah terpilih sebagai salah satu peserta konferensi, hal ini membuktikan bahwa anak-anak Bojonegoro termasuk generasi muda yang kualitasnya diakui di pentas nasional.
Pada tahun ini, Konferensi Anak Indonesia mengusung tema “Aksi Kecil Hidup Bersih”. Dimana dalam rangkaian kegiatannya, anak-anak terpilih tersebut bakal membuat rumusan melalui karya tulis dan berdiskusi dengan tokoh-tokoh penting, diantaranya adalah Tjahja Basuki Purnama (Ahok) selaku Gubernur DKI Jakarta.
Sumber : Kanalbojonegoro.com
Posting Komentar