Pasang Iklan Murah
Home » » Perkosaan Terjadi Tanpa Di Sengaja Kata Menteri India

Perkosaan Terjadi Tanpa Di Sengaja Kata Menteri India

Written By Bojonegoro Post on Minggu, 08 Juni 2014 | 04.50

Editing Post Oleh:

Bojonegoro Post ~ Seorang menteri dari partai berkuasa Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan perkosaan dapat terjadi "tanpa disengaja", dalam pernyataan kontroversial terbaru oleh politisi di tengah kemarahan atas serangan seksual terhadap perempuan.

Ramsevak Paikra, menteri dalam negeri Negara Bagian Chhattisgarh, yang bertanggung jawab atas hukum dan ketertiban, mengatakan kemarin malam waktu setempat bahwa perkosaan tidak terjadi dengan sengaja, seperti dilansir situs Asia One, Ahad (8/6).

"Hal tersebut (perkosaan) tidak terjadi dengan sengaja. Insiden semacam ini terjadi tidak sengaja," kata Paikra, dari Partai Bharatiya Janata (BJP), yang berkuasa di tingkat nasional, kepada wartawan.

Paikra, yang diminta untuk menanggapi terkait perkosaan dan pembunuhan terhadap dua gadis yang dilakukan sekelompok pria di Negara Bagian Uttar Pradesh, kemudian mengatakan dia telah salah kutip. Pernyataan aslinya disiarkan di jaringan televisi.

Pernyataan Paikra itu datang beberapa hari setelah menteri dalam negeri dari Partai Bharatiya Janata (BJP) lainnya, yang memerintah di Negara Bagian Madhya Pradesh, mengatakan perkosaan "kadang-kadang benar, kadang salah".

Menteri Babulal Gaur memberikan pernyataan itu tiga hari lalu pada saat meletupnya kemarahan atas perkosaan dan pembunuhan dilakukan sekelompok pria terhadap dua gadis, berusia 12 tahun dan 14 tahun, di Negara Bagian Uttar Pradesh pada akhir bulan lalu.

Modi, yang partainya meraih kekuasaan dalam kemenangan di pemilu, sejauh ini telah tinggal diam atas insiden perkosaan dan belum menanggapi komentar para politisi itu.

Kepala Menteri Uttar Pradesh Akhilesh Yadav menghadapi kritikan berat atas ketidakpekaan dirasakannya selama serangan terhadap dua gadis berasal dari kasta rendah itu, yang ditemukan tergantung di sebuah pohon mangga setelah mengalami kekerasan seksual beberapa kali.

Ayah Yadav, Mulayam Singh, pemimpin Partai Samajwadi, juga menjadi sasaran kemarahan publik pada bulan April lalu ketika dia mengatakan di sebuah kampanye bahwa dirinya menentang hukuman mati baru-baru ini diperkenalkan terhadap pelaku pemerkosaan, dan mengatakan "laki-laki bisa melakukan kesalahan".

Kelompok-kelompok perempuan telah mengecam komentar itu, dengan mengatakan mereka adalah bukti bahwa politisi tidak dapat membendung kekerasan seksual karena mereka tidak memiliki rasa hormat terhadap wanita India dan tidak mengetahui masalah.

Pemerintah India telah menerapkan hukuman keras terhadap pelaku pemerkosaan pada tahun lalu, setelah insiden pemerkosaan terhadap seorang mahasisi di dalam sebuah bus bergerak di New Delhi. Tetapi mereka gagal membendung gelombang kekerasan terhadap perempuan di seluruh negeri.

Pada saat itu, beberapa politisi berusaha untuk menyalahkan celana jeans ketat, rok pendek dan pengaruh Barat lainnya atas meningkatnya perkosaan di negara itu.

Sumber :: Merdeka.com

Ikuti dan Dapatkan Berita Terbaru, Hanya di "Bojonegoro Post". Portal Berita News Online Indonesia.Klik www.bojonegoropost.com

(BjnPost/JRTR)

Berita Terkait:

Posting Komentar